Selasa, 31 Desember 2013

Presiden: Jangan Biarkan Pemikiran Radikal Tumbuh



Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengimbau, agar masyarakat tidak membiarkan pemikiran keagamaan yang ekstrem dan radikal tumbuh di Indonesia karena akan mengganggu kerukunan dan kedamaian umat beragama.
"Jangan biarkan pemikiran radikal dan ekstrem tumbuh di negeri ini," kata Presiden saat memberikan sambutan pada perayaan Natal Nasional 2013 di Jakarta, Jumat (27/12/2013).
Untuk itu, menurut Presiden, perlu dipupuk kesadaran sejak dini kepada generasi-generasi baru Indonesia mengembangkan toleransi, kerukunan dan perdamaian.
Presiden dalam kesempatan itu menyerukan tugas tersebut bukan hanya dilakukan oleh negara, namun juga seluruh pemangku kepentingan di negara ini, baik pemuka agama maupun masyarakat.
"Jangan hanya menggantungkan kepada negara untuk mengatasi setiap gangguan toleransi dan kerukunan," kata Presiden.
Hubungan yang baik antara negara dan masyarakat dalam membangun kesadaran toleransi, kerukunan dan perdamaian amat diperlukan.
Presiden menilai, mewujudkan kerukunan dan kedamaian adalah tugas sepanjang masa. Hal ini karena kemajemukan bangsa Indonesia syarat akan akar konflik dan perbedaan.
Oleh karena itu, menurut Kepala Negara, mengembangkan sikap memberi dan menerima, serta konsensus dan tenggang rasa harus terus dipupuk. Pemuka agama dapat memberi contoh hal itu.
Sumber: Antara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar