Sebentar lagi pendaftaran seleksi
nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNM PTN) 2014 dibuka.
Seluruh siswa yang sekolahnya
sudah mengisi data di pangkalan data sekolah dan siswa (PDSS) SNM PTN 2014,
bisa melakukan pendaftaran secara online. Panitia mewanti-wanti aksi
penipuan yang rutin terjadi setiap gelaran
tahunan ini.
Pendaftaran SNM PTN 2014 akan
dibuka mulai 17 Februari hingga 31 Maret mendatang. Panitia memperkirakan
jumlah peserta yang melamar SNM PTN 2014 mencapai 900 ribu orang. Sedangkan
kuota atau daya tampungnya hanya sekitar 150 ribu kursi.
Kepala Humas Panitia Pusat SNM
PTN 2014 Bambang Hermanto menuturkan, modus penipuan memanfaatkan masa
pendaftaran SNM PTN hampir sama setiap tahunnya.
"Yakni ada oknum yang
mengaku bisa meloloskan siswa masuk ke perguruan tinggi negeri tertentu.
Tentunya dengan iming-iming imbalan uang yang besar," katanya kemarin.
Bambang mengatakan penipu SNM PTN
bekerja seperti orang menyebar jala untuk menangkap ikan. Mereka mencoba
menghubungi siswa sebanyak-banyaknya. Penipu ini biasanya langsung mendatangi
rumah-rumah warga yang memiliki anak kelas III SMA atau sederajat.
Cara lainnya adalah penipu ini
langsung menghubungi nomor telepon siswa yang bersangkutan. Mereka bisa
mendapatkan nomor siswa dengan berbagai jalur, seperti kerjasama jahat dengan
pihak sekolah. Modus menyebar jaring lainnya adalah, mereka memasang iklan di
warnet-warnet sekitar SMA.
Motivasinya dari menghubungi
sekian banyak siswa yang dihubungi itu, tentu diantara mereka akan ada yang
diterima masuk ke PTN. "Sejatinya siswa yang diterima itu memang karena
memenuhi persyaratan akademik. Bukan bantuan dari penipu atau oknum
lainnya," papar Bambang.
Untuk meyakinkan masyarakat, saat
ini penipu tidak meminta uang di awal pendaftaran. Tetapi mereka langsung
meminta uang ketika siswa tersebut dinyatakan diterima.
Mereka bisa mengecek pengumuman
kelulusan, karena si penipu meminta nomor seleksi kepada siswa. Tidak akan
sulit untuk mendapatkan nomor penting itu. Karena si penipu beralasan, nomor
itu dia gunakan langsung untuk melobi pihak universitas.
Panitia mengingatkan supaya siswa dan orangtua
serta pihak sekolah bersikap sportif selama pendaftaran SNM PTN. Siswa diminta
hati-hati, khususnya menjaga kerahasiaan nomor peserta seleksi. Sedangkan
orangtua dihimbau tidak menghalalkan segala cara untuk mengejar ambisinya,
supaya anaknya diterima ke PTN.
Kepada pihak sekolah, tingginya kelulusan
siswanya dalam SNM PTN biasanya dipakai untuk promosi supaya banyak yang
sekolah disana. Semangat seperti itu diperbolehkan, asalkan tidak dilakukan
dengan cara-cara yang melanggar kode etik pendidikan.
"Panitia menegaskan pihak
PTN benar-benar independen dalam menilai dan meluluskan pelamar SNM PTN. Tidak
ada kongkalikong," ujar Bambang.
Sementara itu Bambang juga meminta siswa
mencermati data rapor yang dientri pihak sekolah ke panitia SNM PTN. Jika ada
ketidakcocokan nilai di rapor fisik dengan data online, siswa harus melapor ke
sekolah untuk segera memperbaiki.
Ketidakcocokan bisa jadi nilai yang dientri
oleh pihak sekolah lebih besar ketimbang nilai rapor. Jika ketidakcocokan ini
mengandung unsur kesengajaan, kepesertaan SNM PTN siswa yang bersangkutan akan
digugurkan. Sedangkan pihak sekolah akan dikenai sanksi blacklist. Yakni tidak
bisa mengikuti SNM PTN untuk tahun berikutnya.
Sumber: JPNN.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar