Laman

Selasa, 04 Februari 2014

Waspadai Iming-iming Meloloskan Masuk PTN




Sebentar lagi pendaftaran seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNM PTN) 2014 dibuka.

Seluruh siswa yang sekolahnya sudah mengisi data di pangkalan data sekolah dan siswa (PDSS) SNM PTN 2014, bisa melakukan pendaftaran secara online. Panitia mewanti-wanti aksi penipuan  yang rutin terjadi setiap gelaran tahunan ini.

Pendaftaran SNM PTN 2014 akan dibuka mulai 17 Februari hingga 31 Maret mendatang. Panitia memperkirakan jumlah peserta yang melamar SNM PTN 2014 mencapai 900 ribu orang. Sedangkan kuota atau daya tampungnya hanya sekitar 150 ribu kursi.

Kepala Humas Panitia Pusat SNM PTN 2014 Bambang Hermanto menuturkan, modus penipuan memanfaatkan masa pendaftaran SNM PTN hampir sama setiap tahunnya.

"Yakni ada oknum yang mengaku bisa meloloskan siswa masuk ke perguruan tinggi negeri tertentu. Tentunya dengan iming-iming imbalan uang yang besar," katanya kemarin.

Bambang mengatakan penipu SNM PTN bekerja seperti orang menyebar jala untuk menangkap ikan. Mereka mencoba menghubungi siswa sebanyak-banyaknya. Penipu ini biasanya langsung mendatangi rumah-rumah warga yang memiliki anak kelas III SMA atau sederajat.

Cara lainnya adalah penipu ini langsung menghubungi nomor telepon siswa yang bersangkutan. Mereka bisa mendapatkan nomor siswa dengan berbagai jalur, seperti kerjasama jahat dengan pihak sekolah. Modus menyebar jaring lainnya adalah, mereka memasang iklan di warnet-warnet sekitar SMA.

Motivasinya dari menghubungi sekian banyak siswa yang dihubungi itu, tentu diantara mereka akan ada yang diterima masuk ke PTN. "Sejatinya siswa yang diterima itu memang karena memenuhi persyaratan akademik. Bukan bantuan dari penipu atau oknum lainnya," papar Bambang.

Untuk meyakinkan masyarakat, saat ini penipu tidak meminta uang di awal pendaftaran. Tetapi mereka langsung meminta uang ketika siswa tersebut dinyatakan diterima.

Mereka bisa mengecek pengumuman kelulusan, karena si penipu meminta nomor seleksi kepada siswa. Tidak akan sulit untuk mendapatkan nomor penting itu. Karena si penipu beralasan, nomor itu dia gunakan langsung untuk melobi pihak universitas.

 Panitia mengingatkan supaya siswa dan orangtua serta pihak sekolah bersikap sportif selama pendaftaran SNM PTN. Siswa diminta hati-hati, khususnya menjaga kerahasiaan nomor peserta seleksi. Sedangkan orangtua dihimbau tidak menghalalkan segala cara untuk mengejar ambisinya, supaya anaknya diterima ke PTN.

 Kepada pihak sekolah, tingginya kelulusan siswanya dalam SNM PTN biasanya dipakai untuk promosi supaya banyak yang sekolah disana. Semangat seperti itu diperbolehkan, asalkan tidak dilakukan dengan cara-cara yang melanggar kode etik pendidikan.

"Panitia menegaskan pihak PTN benar-benar independen dalam menilai dan meluluskan pelamar SNM PTN. Tidak ada kongkalikong," ujar Bambang.

 Sementara itu Bambang juga meminta siswa mencermati data rapor yang dientri pihak sekolah ke panitia SNM PTN. Jika ada ketidakcocokan nilai di rapor fisik dengan data online, siswa harus melapor ke sekolah untuk segera memperbaiki.

 Ketidakcocokan bisa jadi nilai yang dientri oleh pihak sekolah lebih besar ketimbang nilai rapor. Jika ketidakcocokan ini mengandung unsur kesengajaan, kepesertaan SNM PTN siswa yang bersangkutan akan digugurkan. Sedangkan pihak sekolah akan dikenai sanksi blacklist. Yakni tidak bisa mengikuti SNM PTN untuk tahun berikutnya.

Sumber: JPNN.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar