Laman

Kamis, 06 Februari 2014

Presiden: Teladanilah Nabi Muhammad SAW




Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengajak ribuan jamaah yang menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1435 untuk mencontoh dan meneladani Rasulullah.

“Banyak sekali kepribadian, akhlak, moral, perilaku, tutur kata dan lain sebagainya dari Nabi Muhammad SAW yang harus kita contoh” kata Presiden saat memberikan sambutan pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di kediaman sekaligus Gedung Kanzus Sholawat Rais Aam Jam’iyyah Ahli Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyyah (JATMAN) Habib Luthfy bin Ali bin Hasyim bin Yahya, Pekalongan-Jateng, Rabu (5/2/2014).

Presiden mengatakan Rasulullah SAW memimpin sebuah bangsa yang majemuk, namun tetap bersatu dan berada dalam cahaya iman. Menurut dia, Rasulullah adalah pemimpin terbesar di dunia. 

“Nabi SAW telah memberi contoh agar kita menuntut ilmu dan kerja keras. Karena dua hal ini akan mampu merubah kita. Jika kita ingin Indonesia maju, maka kita harus mencontoh Nabi SAW,” kata Presiden.

Dalam kesempatan itu, Presiden juga mengajak seluruh komponen bangsa untuk bergandeng tangan di tengah bencana yang sedang menguji negeri ini.  “Allah sedang menguji kita, agar kita menjadi lebih arif. Kita harus mempunyai harapan dan keyakinan, mampu mengatasi ujian ini, sekaligus berperan aktif untuk membangun Indonesia yang lebih baik. Jika kita mempunyai tekad untuk membangun, bersatu dan bekerja keras, maka atas ijin Allah SWT, Indonesia akan maju, aman, adil, makmur dan sejahtera,” ujar Presiden.

Presiden menambahkan, bahwa persatuan di atas segalanya. Dikatakan Presiden bahwa jika rakyat bangsa ini mampu bersatu dengan berbagai perbedaan yang dimiliki, baik agama, ras, bahasa dan lainnya, maka tidak ada persoalan yang tidak bisa diatasi, tentu atas ijin Allah SWT.

“Sejak kita merdeka, para pemimpin negeri ini terus melakukan perbaikan yang terbaik untuk bangsa. Kebersamaan dan dukungan dari seluruh rakyat, mampu membawa negara tercinta makin dipandang masyarakat dunia,” ungkap Presiden. 

“Dunia mengakui keberadaan kita. Meski kita telah mencapai banyak hal dalam kehidupan ini, ekonomi, budaya, pendidikan, hubungan internasional, kesehatan, keberagamaan dan lain sebagainya, tapi masih banyak masalah dan pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Hal ini membutuhkan persatuan kita. Agar negara kita menjadi negara yang stabil, aman dan damai. Kita harus bersatu berdasarkan Pancasila, UUD 45, dimana negara kita bersasanti Bhinneka Tunggal Ika; meski berbeda, namun tetap bersatu” tambahnya.

Presiden SBY juga memberikan apresiasi  dan berterima kasih kepada Habib Muhammad Luthfy bin Yahya atas prakarsa dan upaya yang telah dan terus dilakukan untuk menjaga keutuhan NKRI. “Saya bangga, kagum dan bersyukur, dari Bumi Pekalongan ini, lahir seorang besar yang selalu mengajak untuk bersatu, untuk masa depan yang lebih baik,” tutur Presiden.

Sumber: Kemenag

Tidak ada komentar:

Posting Komentar