Mencegah
bersembunyinya teroris yang menyaru masuk ke pemukiman dengan menyewa rumah
kontrakan dan juga rumah kost, Kepolisian Daerah Jawa Barat terus melakukan
penyisiran ke lokasi-lokasi yang rawan menjadi tempat atau sarang teroris untuk
menjalankan. Hal tersebut diungkapkan Wakapolda Jabar Brigjen Polisi Rycko
Amelza Daniel di Sukabumi, Senin (13/5).
"Antisipasi
yang kami lakukan seperti bekerja sama dengan seluruh aparat mulai dari tingkat
RT sampai daerah untuk melakukan pendataan setiap warganya yang tinggal di
daerahnya masing-masing," kata Wakapolda Jabar Brigjen Polisi Rycko Amelza
Daniel kepada wartawan di Sukabumi, Senin.
Rycko juga
mengimbau agar progam sistem keamanan lingkungan (Siskamling) digiatkan kembali
untuk antisipasi masuknya jaringan teroris. Di samping itu, pendataan juga
harus dilakukan mulai dari tingkat RT seperti mengenali orangnya, apa
pekerjaannya dan berasal dari mana. Tidak hanya itu, menurut Rycko, pihaknya
juga melakukan kegiatan preventif melalui progam door to door dan mendengarkan
keluhan keamanan dari masyarakat, dan juga melakukan identifikasi terhadap
orang yang tinggal di kontrakan maupun kos-kosan.
Polda Jabar juga
melakukan tindakan preventif. Caranya adalah menindaklanjuti laporan masyarakat
yang merasa curiga dengan kegiatan orang yang tidak dikenal, seperti tidak
jelas pekerjaannya, tertutup dan tidak bergaul dengan warga sekitar.
"Kepada
masyarakat kami juga mengimbau agar jangan ragu jika ada orang tidak dikenal
yang dicurigai agar dilaporkan segera baik ke pihak Polsek, Koramil, Polres,
Kodim maupun langsung ke Polda untuk kami tindaklanjuti," tambahnya.
Selain itu ia juga mengimbau agar masyarakat bisa bergerak cepat terhadap
aktifitas yang dianggap mencurigakan di lingkungannya. Pun, peran ustadz, guru,
pendidik dan alim ulama harus ditingkatkan untuk menangkal sel radikalisme.
[Mh]
#Antara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar