Peneliti Indeks Demokrasi Indonesia,
Maswadi Rauf, menjelaskan ada kecenderungan menurunnya perilaku
berdemokrasi di Indonesia. Berdasarkan penelitian peristiwa-peristiwa
yang terjadi, praktek berdemokrasi di Indonesia turun dibandingkan denan
beberapa tahun sebelumnya.
“Yang salah bukan hanya pemerintah,
tetapi kita (rakyat) semua,” kata Maswadi, dalam seminar “Kebebasan yang
Bertanggungjawab dan Substansial Sebuah Tantangan” di Hotel Borobudur,
Jakarta, Rabu, 12 Desember 2012.
Sebagai contoh, semakin banyak peristiwa
demokrasi yang identik dengan kekerasan. Pendemo melakukan aksi
pembakaran atau merusak tempat yang didemo. “Padahal, orang
berdemonstrasi sesuai praktek demokrasi, tidak harus dengan kekerasan.
Di mana salahnya pemerintah, kalau ada orang demonstrasi dengan
kekerasan?” kata Maswadi.
Tak hanya masyarakat umum, pemerintah pun
melakukan kesalahan dalam praktek demokrasi. “Ada pejabat pemerintah
yang membatasi kebebasan berserikat dan berkumpul, ada juga yang
menyebabkan seseorang tidak bisa menyalurkan hak politiknya untuk
memilih karena tidak terdata,” kata Maswadi.
Hari ini, peneliti Indeks Demokrasi
Indonesia bekerja sama dengan United Nations Development Program, Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional, Badan Pusat Statistik, Kementerian
Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, dan Kementerian Dalam Negeri
meluncurkan Indeks Demokrasi Indonesia 2010. [Mh].
Sumber: Lazuardi Birru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar