Selasa, 19 Maret 2013

Jati Diri Bangsa Tak Kenal Corak Hidup Hedonistik dan Materialistik


 


Globalisasi adalah arus peradaban yang tidak bisa dihindari. Kehadirannya menjadi niscaya bagi siapa dan di mana saja, termasuk Indonesia. Terlebih dengan bermunculannya piranti-piranti teknologi berbasis informasi, semakin mengukuhkan bahwa globalisasi adalah tahapan sejarah yang mau tidak mau harus segara dihinggapi.

Menurut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono masyarakat harus cerdas memaknai globalisasi agar tidak terseret dalam arus negatif. “Globalisasi harus dilihat secara cerdas, jangan semata sebagai ancaman karena ada peluangnya,” kata Presiden Yudhoyono.

Orang nomor satu di Indonesia ini melihat globalisasi juga menawarkan hal positif. Tidak hanya corak hidup hedonis dan matrealistik semata, globalisasi juga membawa arus demokratisasi dan kebebasan.

Hedonisme dan materialisme hidup inilah yang menurut SBY harus dieliminasi dalam kehidupan individu warga negara Indonesia. Menurutnya hal tersebut sangat tidak sesuai dengan jati diri bangsa.

“Sekarang banyak di antara kita yang cenderung menjadi materialistik dan hidup di suasana hedonistik. Tidak sadar kita mengagung-agungkan identitas global, bukannya jati diri sendiri,” ungkap Presiden. [Mh]

Sumber: Lazuardi Birru

Aktivis Muda Pakistan Masuk Nominasi Person of the Year 2012 Majalah Time





Beberapa hari lagi tahun 2012 akan segera ditutup. Sebelum memasuki lembaran waktu baru, berbagai macam media biasanya memberikan penghargaan terhadap salah satu tokoh yang dianggap bersinar dalam kurun waktu satu tahun. Ritual semacam ini menjadi langganan bagi majalah Time.

Selalu menarik menunggu hasil yang akan segera diumumkan Time. Ada delapan kandidat utama yang masuk dalam sistem polling Time. Kandidat tersebut terdiri atas tokoh-tokoh terkenal di bidang bisnis, politik, dan ilmu pengetahuan.

Ke delapan kandidat tersebut adalah Malala Yousafzai, aktivis muda Pakistan yang ditembak mati di kepalanya oleh pasukan Taliban karena memperjuangkan pendidikan yang lebih baik untuk remaja putri; Presiden Amerika Serikat, Barack Obama;Presiden Mesir Mohamed Morsi; Bill dan Hillary Clinton, mereka menjadi kandidat karena perjuangan mereka dalam kemanusiaan serta bidang politik; dua tokoh bisnis, yaitu CEO Yahoo! Marissa Mayer dan CEO Apple, Tim Cook; serta Higgs Boson yang terkenal dengan partikel tahun ini bersama tiga ilmuwan yang menemukan partikel tersebut.

Penilian menggunakan sistem polling ini juga akan digabungkan dengan penilaian editor Time. Selalu menarik menunggu kira-kira kandidat yang dijagokan menang atau kalah,” kata Redaktur Eksekutif Time, Radhika Jones. [Mh]


Senin, 18 Maret 2013

Amin Haedari: Intisari Takwa adalah Akhlak





Direktur Pais Dirjen Pendis Kementerian Agama RI, Dr. Amin Haedari, M.Pd mengatakan, Rasulullah SAW  diutus oleh Allah SWT untuk menyempurnakan akhlak manusia di alam semesta ini. Karena itu, hal pertama yang dibenahi oleh Nabi adalah akhlak.

“Nabi diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia, bukan untuk menyempurnakan takwa. Jadi intinya, Islam itu adalah akhlak,” kata Amin pada Lazuardi Birru, di Jakarta.

Menurut Amin, Allah SWT mengutus Nabi untuk membenahi akhlak jahiliyah, baru kemudian bicara tentang ketakwaan. Hal tersebut menunjukkan bahwa intisari dari takwa itu adalah akhlak itu sendiri. Menurut dia, semakin bagus takwa seseorang, maka akhlaknya semakin bagus.

“Akhlak itu meliputi akhlak sesama manusia, akhlak terhadap alam semesta, akhlak pada maha mencipta,” demikian Direktur Pais Dirjen Pendis Kemenag ini menjelaskan.

Kaitannya dengan kekerasan yang kerap menggunakan agama sebagai legitimasi, Amin menegaskan, bahwa Islam tidak mengajarkan hal tersebut. Menurut Amin, Nabi telah memberikan tauladan bagi umat manusia bagaimana cara memperlakukan mereka yang berbeda pandangan.

“Nabi memberi tauladan bagai kita bagaimana memperlakukan sesama manusia, bahkan akhlak dengan alam semesta. Kita dalam kaitan dengan akhlak ini tidak saja terkait dengan yang masih hidup,” ungkapnya.[Az]


Sumber: Lazuardi Birru