Ikuti Lomba Disain Poster "Pray for Indonesia" Untuk keterangan lebih lanjut bisa kunjungi website kami. www.lazuardibirru.org
Laman
▼
Selasa, 09 November 2010
Senin, 01 November 2010
Pemenang Lomba Desain Poster Lazuardi Birru
Lazuardi Birru memberitahukan bahwa Lomba Desain Poster “Islam Cinta Damai” dan “Menentang Terorisme” yang diselenggarakan oleh Lazuardi Birru bekerjasama dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Rumah Warna dan Paragraph telah berakhir dengan total karya yang masuk sebanyak 306 poster.
Inilah Daftar Para Pemenang Lomba Desain Poster Lazuardi Birru:
1. Riza Ari Fatha Jatmika (peserta no. urut 112) sebagai Juara I mendapatkan uang tunai Rp. 10.000.000,-
Inilah Daftar Para Pemenang Lomba Desain Poster Lazuardi Birru:
1. Riza Ari Fatha Jatmika (peserta no. urut 112) sebagai Juara I mendapatkan uang tunai Rp. 10.000.000,-
2. Dike Hanurafinova (peserta no. urut 041) sebagai Juara II mendapatkan uang tunai Rp.8.000.000,-
3. Muhammad Rifani (peserta no. urut 009) sebagai Juara III mendapatkan uang tunai Rp. 5.000.000,-
4. Nasrul Fatah (peserta no. urut 066) sebagai Juara favorit komentar terbanyak mendapatkan uang tunai Rp. 10.000.000,-
Keputusan juri tersebut tidak dapat diganggu-gugat, para pemenang akan dihubungi via telepon untuk konfirmasi mengenai hadiah.
Rabu, 25 Agustus 2010
Nuzulul Qur'an: Bersemilah Damai Di Ramadhan
Dalam rangka memperingati peristiwa Nuzulul Qur'an yang jatuh pada tanggal 17 Ramadhan, Lazuardi Birru bekerja sama dengan Salam UI (Nuansa Islam Mahasiswa Universitas Indonesia) berupaya memfasilitasi mahasiswa/i untuk mengisi Ramadhan dengan berbagai kegiatan yang positif.
Untuk itu Lazuardi Birru dan Salam UI mengadakan Peringatan Nuzulul Qur'an dengan Pelatihan ESQ yang dikemas secara menarik namun pelatihan berbobot dengan tema "BERSEMILAH DAMAI DI RAMADHAN WITH LAZUARDI BIRRU & SALAM UI".
Kegiatan ini akan dihadiri sebanyak 400 mahasiswa/i Depok dan sekitarnya.
Adapun acara ini akan di laksanakan pada :
Hari/ tanggal : Sabtu - Minggu/ 28-29 Agustus 2010
Tempat : The Hall Pesona Khayangan (Jl. Margonda Raya no 45, Depok)
Waktu : 07.00 WIB - Selesai
Untuk Keterangan lebih lanjut bisa di click di sini:
Lomba Design Poster
Satu lagi sebuah acara persembahan Lazuardi Birru, kali ini kami ingin merangkul teman-teman yang memiliki kemampuan dalam bidang grafis. Tapi tak menutup kemungkinan untuk teman-teman yang ingin ikut berpartisipasi.
Lomba design poster ini terbuka untuk pelajar & mahasiswa (usia 14- 24 tahun)
Kriteria Penilaian:
1. Orisinalitas karya
2. Kesesuaian tema dengan unsur teknis
3. Kedalaman eksplorasi tema serta komunikatif dalam menyampaikan pesan
4. Inovasi serta sisi artistik penyajian visual
5. Penilaian bersifat final dan tidak dapat diganggu gugat
Hadiah yang diberikan :
1. Juara 1 Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah)
2. Juara 2 Rp. 8.000.000,- (delapan juta rupiah)
3. Juara 3 Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah)
4. Poster dengan komentar terbanyak berhak menerima Rp. 10.000.000,-
5. Tersedia 100 T-Shirt bagi 100 peserta pertama.
untuk keterangan lebih lanjut bisa lihat di sini:
Minggu, 23 Mei 2010
Tentang Against Draw Muhammad Ituh
Hai, maaf sudah lama yah blog ini tidka diupdate :). Namun berhubung issue tentang penghinaan terhadap panutan hidup kita, Nabi Muhammad S.A.W. Saya mencoba sedikit menggali insight dan treasure yang bisa menjadi dukungan untuk group "Against Draw Muhammad days" Nah, hal utu saya temukan yang dengan apik disajikan oleh Arham di artikelnya tentang Panduan Against Draw Muhammad’s Day with Report, and Kill.
Begini Panduannya:
Sebelum kita bergunjing lebih jauh perlu ditegaskan kalau, apa yang terjadi di facebook bukanlah rancangan dari pihak provider. Selayaknya penyedia media sosial seperti kaskus, radio, blog ataupun suatu Institusi semacam kepolisian, dan kepemerintahan, kesalahan yang terjadi bukan dari pihak domain namun pada entitas didalamnya. Misalnya kasus Gayus, yang bersalah adalah gayus cs sementara nama badan direktorat pajak jelas tidak patut dipersalahkan.
Celakanya banyak pengguna dan non-pengguna yang 'keblinger'. Saudara saudara umat Islam yang non-savvy tech mengharapkan penutupan Facebook bukan page "Everybody Draw Muhammad Day". Bukan bermaksud menyalahkan pihak non savvy tapi karena ini media social yang jelas ada aturannya sendiri maka marilah kita menahan emosi untuk melihat masalah secara lebih jernih dalam sudut pandang yang sesuai dengan ranahnya.
Berangkat dari menaham emosi baru kita rancang solusi dan melaksanakannya, Ada beberapa rancangan solusi yang sebaiknya dipahami facebooker. khusunya bagi pemula ini caranya:
1. Report for Abusement - Facebook menyediakan sarana untuk melaporkan konten konten yang menyalahi aturan. Bagaimana caranya? simak yang dibawah ini:
2. Bergabung dengan group “Against Everybody Draw Muhammad Day" ajak teman, saudara, atau siapapun, tunjukkan persatuan kita melawan pihak provokator melalui grup ini.
3. Authority - Seperti yang dikatakan kamal, bagi pihak yang memiliki kewenangan lebih ia wajib bertindak lebih jauh.
Begini Panduannya:
Sebelum kita bergunjing lebih jauh perlu ditegaskan kalau, apa yang terjadi di facebook bukanlah rancangan dari pihak provider. Selayaknya penyedia media sosial seperti kaskus, radio, blog ataupun suatu Institusi semacam kepolisian, dan kepemerintahan, kesalahan yang terjadi bukan dari pihak domain namun pada entitas didalamnya. Misalnya kasus Gayus, yang bersalah adalah gayus cs sementara nama badan direktorat pajak jelas tidak patut dipersalahkan.
Celakanya banyak pengguna dan non-pengguna yang 'keblinger'. Saudara saudara umat Islam yang non-savvy tech mengharapkan penutupan Facebook bukan page "Everybody Draw Muhammad Day". Bukan bermaksud menyalahkan pihak non savvy tapi karena ini media social yang jelas ada aturannya sendiri maka marilah kita menahan emosi untuk melihat masalah secara lebih jernih dalam sudut pandang yang sesuai dengan ranahnya.
Berangkat dari menaham emosi baru kita rancang solusi dan melaksanakannya, Ada beberapa rancangan solusi yang sebaiknya dipahami facebooker. khusunya bagi pemula ini caranya:
1. Report for Abusement - Facebook menyediakan sarana untuk melaporkan konten konten yang menyalahi aturan. Bagaimana caranya? simak yang dibawah ini:
3. Authority - Seperti yang dikatakan kamal, bagi pihak yang memiliki kewenangan lebih ia wajib bertindak lebih jauh.
Senin, 19 April 2010
LAZUARDI BIRRU Pioneer Program Deradikalisasi
Sejumlah gerakan radikal banyak terdengar ditelinga kita, khusunya dari media televisi mulai dari aksi radikal hingga beragam aksi bom bunuh diri.
Dengan latar belakang itu, Lazuardi Birru, lewat Nugroho Wahyujatmiko mengatakan Lazuardi Birru akan mensupport program deradikalisasi dengan mengadakan diskusi, gerakan grass root, hingga simposium untuk membahas cetak biru program deradikalisasi.
Misalnya, untuk program simposium Lazuardi akan mengundang beberapa pakar di bidangnya dan beberapa pengamat Indonesia mulai dari dalam hingga luar negeri. Dari program simposium tersebut Lazuardi Birru akan menciptakan blue print program deradikalisasi yang efektif di Indonesia.
Beberapa pendekatan Lazuardi yang mengedepankan deradikalisasi yang efektif yakni membangun kekuatan yang solid dari masyarakatnya kemudian menjalin komunikasi multi channel yang membuka ruang diskusi yang bebas lewat hadirnya Lazuardi di Facebook dan twitter dengan sandi islamdidadaku.
Tindakan pencegahan dengan subject deradikalisasi ini digalang agar tidak ada lagi yang terkena paham radikal, seperti tindakan fisik yang serampangan. Kemudian penanganan terhadap tersangka teroris yg sudah tertangkap dan dipenjarakan agar dapat menghilangkan paham radikalnya dan memungkinkan untuk menularkan aksi damai.
Wacana lebih lanjut adalah membahas upaya yang akan dilakukan kepada tersangka teroris yang sudah bebas masa tahanan. Dari sisi kekeluargaan juga perlu diperhatikan karena biasanya paham radikal tersebut timbul juga di keluarga tersangka.
Bagaimana dengan Anda? apa mau ikut membangun Indonesia yang Anti radikalisasi...
Dengan latar belakang itu, Lazuardi Birru, lewat Nugroho Wahyujatmiko mengatakan Lazuardi Birru akan mensupport program deradikalisasi dengan mengadakan diskusi, gerakan grass root, hingga simposium untuk membahas cetak biru program deradikalisasi.
Misalnya, untuk program simposium Lazuardi akan mengundang beberapa pakar di bidangnya dan beberapa pengamat Indonesia mulai dari dalam hingga luar negeri. Dari program simposium tersebut Lazuardi Birru akan menciptakan blue print program deradikalisasi yang efektif di Indonesia.
Beberapa pendekatan Lazuardi yang mengedepankan deradikalisasi yang efektif yakni membangun kekuatan yang solid dari masyarakatnya kemudian menjalin komunikasi multi channel yang membuka ruang diskusi yang bebas lewat hadirnya Lazuardi di Facebook dan twitter dengan sandi islamdidadaku.
Tindakan pencegahan dengan subject deradikalisasi ini digalang agar tidak ada lagi yang terkena paham radikal, seperti tindakan fisik yang serampangan. Kemudian penanganan terhadap tersangka teroris yg sudah tertangkap dan dipenjarakan agar dapat menghilangkan paham radikalnya dan memungkinkan untuk menularkan aksi damai.
Wacana lebih lanjut adalah membahas upaya yang akan dilakukan kepada tersangka teroris yang sudah bebas masa tahanan. Dari sisi kekeluargaan juga perlu diperhatikan karena biasanya paham radikal tersebut timbul juga di keluarga tersangka.
Bagaimana dengan Anda? apa mau ikut membangun Indonesia yang Anti radikalisasi...
Rabu, 14 April 2010
Pusat Pertahanan Ummat Itu Masjid
Nabi Muhammad SAW sejak menerima tugas sebagai Nabi dan Rasul Allah SWT langsung berhadapan dengan berbagai tantangan dan rintangan dari kaum kafir dan musyrikin. Ummat Islam menerima risalah yang disampaikan Rasulullah, tidaklah diterimanya dengan duduk bersimpuh mengucapkan dua kalimat syahadat, kemudian diberikan surat ijazah sebagai bukti bahwa mereka telah masuk Islam.
وَ اِ نَّكُمُ اْليَوْ مَ عَلى خِلاَ فَةِ نُبُوَّةٍ وَ مَفْرُ قِ مَحَبَّةٍ وَ سَتَرُ وْ نَ بَعْدِى مُلْكًا عَضُوْ ضًا وَ مَلِكًا عَنُوْ دً ا وَا ُمَّةً شِيَا عًا وَدَمًا مُبَاحًا
“Dan sesungguhnya kamu sekarang sedang berada di atas pengkuan khalifah kenabian,tetapi kamu berada pada persimpangan jalan; Nanti sesudahku kamu akan melihat suatu pemerintahan yang kejam, raja yang keras kepala, ummat yang terpecah belah, darah tanpa lindungan hukum mudah tertumpah.
فَاِ نْ كَا نَتْ لِلْبَا طِلَ نَزْ وَ ةٌ وَلاََِهْلِ اْلحَقِّ حَوْلَةٌ يَعْفُوْ لَهَا اْلاَََََ ثَرُ وَ يَمُوْتُ لَهَا الْْخَيْرُ
“Jika datang cengkeraman dari golongan kaum yang bathil (zalim), dan tampil perlawanan dari pihak yang haq (benar), perlawanan yang tidak meninggalkan bekas dan hancur karena kebajikannya.”
فَا لْزِ مُوْا الْمَسْجِدً وَا سْتَشِيْرُو ااْلقُرْ ا نً وَاعْتَصِمُوْا باِ لطَّا عَةِ
Perbuatan-perbuatan makar yang telah dilakukan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani terhadap umat Islam dari zaman ke zaman membuktikan kebenaran dari pernyataan dari peringatan Khalifah Abu Bakar Shiddiq ra.
“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.”
Dari firman Allah SWT di atas secara jelas Allah menggambarkan, betapa orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang terhadap ummat Islam, dan selalu ingin memadamkan cahaya agama Allah SWT dengan segala daya dan upayanya melumpuhkan ummat Islam sehingga mau mengikuti mereka sekurang-kurangnya mengikuti pola pikir, perilaku, dan pandangan mereka.
Maka marilah kita kembali mamakmurkan masjid dan menjadikannya sebagai pusat pendidikan, pusat pembinaan, pusat informasi ummat Islam. Sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah SAW dimana segala aktifitas perjuangan di awali dari masjid.
Jumat, 12 Maret 2010
MENGINGAT MATI UNTUK HIDUP LEBIH BERARTI Bag. 2
Melanjutkan Artikel Sebelumnya "MENGINGAT MATI UNTUK HIDUP LEBIH BERARTI".
Namun, jika sampai saat ini kita masih merasa takut menghadapi kematian, maka pasti ada yang salah dalam sikap dan perbuatan kita selama di dunia ini.
Memang sudah watak manusia bila ia bersalah tidak berani berjumpa atau bertemu orang yang di sakitinya. Demikian pula jika ia merasa salah kepada Allah, maka ia takut intuk menghadapinya. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an surat Al-Araf ayat 172.
“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi." (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan).”
Maksud ayat di atas adalah bahwa dahulu kita masih berada dalam rahim Ibu, menjelang dilahirkan ke dunia ini kita telah berjanji tidak ada sesuatu yang patut dijadikan sebagai tempat pengabdian secara total sebagai makhluk kecuali Allah Swt.
Maka marilah kita menengok ke belakang sejarah kehidupan kita masing-masing untuk mencari titik salah dalam bersikap selama ini, sehungga kita merasa takut pada Allah dan cepat-cepat bertaubat.
Padahal bagi manusia yang berjalan di dunia ini sesuai dengan janjinya tatkala ia hendak dilahirkan ke dunia ini, maka apabila telah sampai waktunya menghadap Allah, hamba itu akan dipanggil dengan panggilan kasih sayang dan penuh kerelaan sebagaimana yang tercantum dalam Al-Qur’an surat Al-Fajr : 27-30.
“Hai jiwa yang tenang, Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya, Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku, masuklah ke dalam syurga-Ku.”
Namun, jika sampai saat ini kita masih merasa takut menghadapi kematian, maka pasti ada yang salah dalam sikap dan perbuatan kita selama di dunia ini.
Memang sudah watak manusia bila ia bersalah tidak berani berjumpa atau bertemu orang yang di sakitinya. Demikian pula jika ia merasa salah kepada Allah, maka ia takut intuk menghadapinya. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an surat Al-Araf ayat 172.
“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi." (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan).”
Maksud ayat di atas adalah bahwa dahulu kita masih berada dalam rahim Ibu, menjelang dilahirkan ke dunia ini kita telah berjanji tidak ada sesuatu yang patut dijadikan sebagai tempat pengabdian secara total sebagai makhluk kecuali Allah Swt.
Maka marilah kita menengok ke belakang sejarah kehidupan kita masing-masing untuk mencari titik salah dalam bersikap selama ini, sehungga kita merasa takut pada Allah dan cepat-cepat bertaubat.
Padahal bagi manusia yang berjalan di dunia ini sesuai dengan janjinya tatkala ia hendak dilahirkan ke dunia ini, maka apabila telah sampai waktunya menghadap Allah, hamba itu akan dipanggil dengan panggilan kasih sayang dan penuh kerelaan sebagaimana yang tercantum dalam Al-Qur’an surat Al-Fajr : 27-30.
“Hai jiwa yang tenang, Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya, Maka masuklah ke dalam jama'ah hamba-hamba-Ku, masuklah ke dalam syurga-Ku.”
Selasa, 09 Maret 2010
MENGINGAT MATI UNTUK HIDUP LEBIH BERARTI Bag. 1
Mendengar kata-kata “maut” atau mati kebanyakan manusia menjadi berdiri bulu kuduknya. Karena dalam kata-kata tersebut terkandung gambaran yang sangat mengerikan. Padahal jika saja kita mau merenungkan sejenak, maka kita semua dapat mengambil suatu kesimpulan bahwa di dunia ini tidak ada yang pasti dan semuanya serba meragukan, terkecuali mati.
Sama seperti kata-kata Albert Einstein “Tidak ada yang pasti di dunia ini. Dan satu-satunya hal yang pasti adalah ketidakpastian itu sendiri.” Maka itu terciptalah teori relativitas yang terkenal itu. Dalam hal ini Allah sudah mengingatkan kita bahwasanya semua yang berjiwa pasti akan mati. Hal ini dijelaskan Allah pada Al-Qur’an surat Ali-Imran ayat 185.
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.”
Kepastian datangnya “maut” itu sendiri bagi makhluk yang berjiwa itu seperti terbitnya matahari di ufuk timur pada waktu pagi hari. Atas dasar kenyataan itulah kita harus mencoba bagaimana seharusnya sikap kita dalam menghadapi datangnya “kepastian tersebut.”
Rasulullah juga menjelaskan bahwa kehidupan dunia ini adalah sebagai sawah/ladangnya kehidupan di akhirat kelak. Oleh karena itu tidak mungkin kita mendapatkan kebahagiaan di kehidupan yang akan datang bila kita tidak perjuangkan kehidupan yang sekarang. Di dunia inilah kita menanam dan di akhiratlah kita menuai hasilnya.
Banyak yang bertanya, “Mengapa harus menunggu di akhirat jika di dunia kita sudah menuai hasil yang cukup?.” Memang benar di dunia ini kita telah merasakan hasil apa yang kita tanam tetapi semuanya itu hanya sebagian kecil dari apa yang harus kita terima.
Karena realita telah berbicara, misalnya banyak kasih sayang seorang Ibu belum terbalas, sebab anak yang ia lahirkan menemui ajalnya sebelum sang anak dapat melihat sinar matahari. Dan kebalikannya, tatkala seorang anak tidak bisa membalas semua kebaikan Ibu, bahkan tidak sempat merasakan kasih sayangnya karena sang Ibu telah menghadap Allah.
Berapa banyak orang yang tidak bersalah harus tersiksa dalam penjara, namun berapa banyak pula manusia yang berdosa berkeliaran hidup bebas di luar sana.
Maka itu betapa sia-sianya hidup ini jika tidak ada kehidupan ”pembalasan”. Dalam kehidupan “pembalasan” itulah kasih sayang yang terputus akan tersambung, perasaan sakit akan terobati. Oleh karena itu jika kita perhatikan hubungan antara kehidupan dunia dan kehidupan akhirat sebagaimana telah dijelaskan tadi, maka tidak lain sikap kita yaitu dengan memperbanyak amal di dunia.
Sama seperti kata-kata Albert Einstein “Tidak ada yang pasti di dunia ini. Dan satu-satunya hal yang pasti adalah ketidakpastian itu sendiri.” Maka itu terciptalah teori relativitas yang terkenal itu. Dalam hal ini Allah sudah mengingatkan kita bahwasanya semua yang berjiwa pasti akan mati. Hal ini dijelaskan Allah pada Al-Qur’an surat Ali-Imran ayat 185.
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.”
Kepastian datangnya “maut” itu sendiri bagi makhluk yang berjiwa itu seperti terbitnya matahari di ufuk timur pada waktu pagi hari. Atas dasar kenyataan itulah kita harus mencoba bagaimana seharusnya sikap kita dalam menghadapi datangnya “kepastian tersebut.”
Rasulullah juga menjelaskan bahwa kehidupan dunia ini adalah sebagai sawah/ladangnya kehidupan di akhirat kelak. Oleh karena itu tidak mungkin kita mendapatkan kebahagiaan di kehidupan yang akan datang bila kita tidak perjuangkan kehidupan yang sekarang. Di dunia inilah kita menanam dan di akhiratlah kita menuai hasilnya.
Banyak yang bertanya, “Mengapa harus menunggu di akhirat jika di dunia kita sudah menuai hasil yang cukup?.” Memang benar di dunia ini kita telah merasakan hasil apa yang kita tanam tetapi semuanya itu hanya sebagian kecil dari apa yang harus kita terima.
Karena realita telah berbicara, misalnya banyak kasih sayang seorang Ibu belum terbalas, sebab anak yang ia lahirkan menemui ajalnya sebelum sang anak dapat melihat sinar matahari. Dan kebalikannya, tatkala seorang anak tidak bisa membalas semua kebaikan Ibu, bahkan tidak sempat merasakan kasih sayangnya karena sang Ibu telah menghadap Allah.
Berapa banyak orang yang tidak bersalah harus tersiksa dalam penjara, namun berapa banyak pula manusia yang berdosa berkeliaran hidup bebas di luar sana.
Maka itu betapa sia-sianya hidup ini jika tidak ada kehidupan ”pembalasan”. Dalam kehidupan “pembalasan” itulah kasih sayang yang terputus akan tersambung, perasaan sakit akan terobati. Oleh karena itu jika kita perhatikan hubungan antara kehidupan dunia dan kehidupan akhirat sebagaimana telah dijelaskan tadi, maka tidak lain sikap kita yaitu dengan memperbanyak amal di dunia.